Hidup tetap berjalan, meski tak lagi sama

Pernah merasa segalanya berjalan seperti biasa, tapi di dalam hati ada sesuatu yang berubah? Orang-orang tetap menjalani hidup mereka, berbicara, tertawa, seolah tidak ada yang terjadi. Tapi bagi sebagian orang, ada kehilangan yang masih terasa, ada ruang kosong yang sulit dijelaskan.

Di permukaan, semuanya terlihat normal. Rutinitas tetap berjalan, pekerjaan tetap harus diselesaikan, obrolan dengan teman tetap terjadi. Tapi ada momen-momen kecil yang tiba-tiba mengingatkan—meja yang dulu tidak pernah kosong, lagu yang pernah punya makna, atau sekadar aroma kopi yang membawa kembali kenangan.

Kehilangan tidak selalu datang dengan cara yang dramatis. Kadang, itu terjadi perlahan. Tahu-tahu, seseorang yang dulu selalu ada kini tidak lagi di sana. Orang lain mungkin mengatakan, “Nanti juga lupa,” atau, “Waktu akan menyembuhkan.” Tapi kalau memang begitu, kenapa rasa itu masih ada? Kenapa ada hari-hari di mana kenangan terasa lebih nyata dari sekarang?

Tersenyum bukan berarti baik-baik saja. Kadang, lebih mudah mengatakan “nggak apa-apa” daripada menjelaskan apa yang sebenarnya dirasakan. Tapi berpura-pura terus-menerus juga melelahkan.

Pada akhirnya, mungkin yang dibutuhkan bukan melupakan, tapi menerima. Belajar menjalani hari tanpa terus bertanya, “Kenapa harus terjadi?” atau “Kenapa nggak bisa seperti dulu lagi?” Hidup tetap berjalan, meskipun rasanya berbeda. Dan mungkin, langkah kecil yang bisa dilakukan hari ini adalah sederhana: duduk, menikmati secangkir kopi, dan memberi waktu untuk diri sendiri.

Yuk ngopi.

📍Tigadelapan Tigadelapan.mjk