Ketegasan Aturan di Pasar: Demi Kenyamanan Bersama

Sejak pasar ini dibuka, saya jarang ke sini kecuali buat kulineran setelah ajojing atau jalan pagi di sekitar Bintaro Loop. Tapi belakangan, ada kejadian yang bikin rame—sekelompok pesepeda masuk ke dalam pasar, bawa sepeda MAHAL mereka, lalu parkir sembarangan di depan sebuah toko yang belum buka. Pemilik tokonya sudah coba menegur baik-baik, tapi malah jadi ribut sampai akhirnya viral. Detailnya saya lupa persisnya, tapi yang jelas, kejadian seperti ini bikin banyak orang gak nyaman.

Saya paham, gak semua pesepeda seperti itu. Banyak juga yang santai, datang buat belanja, dan parkir di luar tanpa masalah. Tapi kalau dipikir-pikir, pasar ini sempit, ramai, penuh orang berlalu-lalang. Bawa sepeda ke dalam bukan cuma ribet buat yang bawa, tapi juga bikin jalur orang yang lagi belanja jadi terganggu. Kalau sudah ada tempat parkir di luar, kenapa gak dimanfaatkan aja?

Hal yang sama juga berlaku buat hewan peliharaan. Saya gak tahu ada kejadian viral soal ini di pasar ini atau enggak, tapi bisa dibayangkan kalau di tengah keramaian pasar ada hewan yang digendong, dibawa di stroller, atau bahkan berkeliaran bebas. Saya paham, banyak pemilik hewan yang bertanggung jawab dan tahu cara menjaga kebersihan. Tapi tetap aja, gak semua orang nyaman.

Bagi umat Islam, ada aturan kebersihan tertentu yang bikin mereka kurang nyaman berbagi ruang dengan hewan tertentu. Bukan soal benci atau anti-hewan, tapi ini lebih ke prinsip kebersihan yang dianut umat Islam.

Makanya, saya pribadi apresiasi banget keputusan pengelola pasar yang melarang sepeda dan hewan peliharaan masuk. Ini bukan aturan tanpa alasan, tapi memang dibuat demi kenyamanan bersama. Tentu aja, kalau ada kasus khusus—misalnya hewan pendamping medis—pasti bisa ada aturan khusus yang lebih fleksibel.

Tapi ya… kalau yang dibawa itu iguana atau buaya, mungkin itu lain cerita. Bisa sekalian bikin jalan di pasar lebih lancar!