Kenangan Manis Bersama Oma

Setiap kali bertemu Oma, selalu ada yang menunggu: aroma masakan kesukaan, tangan hangat yang menggendong erat, dan cubitan pipi penuh kasih. Sebagai cucu, dimanja layaknya raja tanpa pernah menyadari bahwa semua itu akan menjadi kenangan yang begitu berharga.

Waktu berlalu. Menikah, memiliki anak, dan menjalani hidup yang terus berjalan, tetapi Oma tetap sama. Senyumnya, semangatnya, dan caranya memanjakan tak pernah berubah. Kini, anak-anak yang merasakan pelukannya, kelembutan tangannya, dan kasih sayangnya yang tak terbatas. Dulu, semua ini terasa seperti hal biasa. Namun kini, setiap pelukan, setiap hidangan yang ia siapkan, adalah bukti cinta yang begitu tulus.

Oma telah berpulang. Kehadirannya tak lagi bisa dirasakan, tetapi jejak kasih sayangnya tetap ada. Kadang, tanpa sadar, muncul keinginan untuk berbagi cerita dan berpikir, “Oma pasti senang mendengar ini.” Lalu kenyataan menyadarkan… Oma sudah tiada. Namun, cinta yang ia tinggalkan tak akan pernah hilang. Ia tetap hidup dalam ingatan, dalam doa, dan dalam cara mencintai keluarga, sebagaimana ia mengasihi semua dengan sepenuh hati.

إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ

Bekasi, 8 Ramadan 1446 H / 8 Maret 2025 M