
Bayangkan membuka situs berita untuk membaca laporan investigasi yang sedang ramai dibahas. Sebelum sempat memahami inti beritanya, layar penuh dengan pop-up, iklan video yang sulit ditutup, dan ajakan berlangganan. Fokus buyar. Informasi yang seharusnya langsung diterima kini harus melewati rintangan demi rintangan.
Salah satu teman yang sudah frustrasi dengan pengalaman seperti ini akhirnya menemukan cara untuk menghilangkan iklan. Memang, berhasil. Tapi apakah itu solusi yang bisa diterapkan oleh semua netizen yang menginginkan informasi yang bersih dan cepat? Ataukah ini hanya mempertegas dilema antara kenyamanan pengguna dan keberlangsungan media?
Tidak bisa dimungkiri, media membutuhkan pemasukan. Jurnalis harus dibayar, infrastruktur digital harus dikelola, dan investigasi membutuhkan dana. Iklan dan langganan adalah nafas bagi keberlangsungan industri media.
Tapi ada pertanyaan yang jarang dibahas: bagaimana desain usability yang baik bisa menciptakan keseimbangan?
Jika pengalaman membaca menjadi sebuah “perjuangan”—di mana informasi harus dilalui dengan menutup iklan satu per satu, menghindari tombol yang salah, atau menunggu iklan video selesai—maka media justru mengorbankan sesuatu yang lebih berharga: kepercayaan pembaca.
Ketika tampilan situs lebih fokus pada monetisasi dibandingkan keterbacaan, informasi yang diberikan bisa terasa tidak lagi netral. Apakah berita yang muncul benar-benar yang paling penting, atau justru yang paling menguntungkan?
Pemilik media menghadapi tantangan besar: bagaimana menjaga keseimbangan antara monetisasi dan pengalaman pengguna?
• Bisakah desain situs lebih ramah pengguna? Iklan tetap ada, tapi tidak agresif. Pop-up bisa dikurangi, dan ajakan berlangganan disajikan dengan cara yang lebih elegan.
• Apakah model bisnis bisa lebih fleksibel? Mungkin ada alternatif lain selain mengandalkan jumlah klik atau menjejalkan iklan di setiap sudut layar.
Bagi pembaca, ini juga menjadi refleksi. Lebih memilih berita bebas iklan dengan biaya langganan, atau tetap bertahan dengan sistem saat ini?
Siapa yang harus lebih beradaptasi—media atau pembaca? Lebih memilih membaca berita dengan sedikit gangguan tapi harus membayar, atau tetap mengandalkan model gratis dengan konsekuensi iklan di mana-mana? Atau mungkin ada solusi lain? Yuk, diskusi di kolom komentar!